Sabtu, 29 November 2014

HAKIKAT KURIKULUM

Kurikulum adalah sebuah istilah yang dikenal dalam dunia pendidikan sejak lebih satu abad yang lampau, semula hanya dipakai dalam istilah olah raga baru kemudian dalam dunia pendidikan khususnya dalam sejumlah mata kuliah di perguruan tinggi. Di Indonesia baru menjadi populer pada era tahun lima puluhan oleh mereka-mereka yang pernah belajar di Amerika Serikat. Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum dalam Bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Banyak defenisi kurikulum yang pernah dikemukakan para ahli. Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasional dan sangat membantu proses pengembangan kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah lengkap. HildaTaba (dalam Nasution 2014:2) mendefinisikan kurikulum sebagai “a plan for learning”, Ada juga ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (Mac Donald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik adalah, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dalam penelitian dan praktek pendidikan (Alexsander dan Lewis dalam Sanjaya, 2013:4). Kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat berpartisipasi sebagai anggota masyarakat yang produktif. Kurikulum yang komprehensip adalah kurikulum yang mendidik peserta didik dalam ranah kognitif, psikomotorik dan afektif (Chatib 2013:109). Kurikulum senantiasa terkait dengan kegiatan pendidikan. Kurikulum sebagai jembatan untuk mendapatkan ijazah. Secara konseptual, kurikulum pada dasarnya adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan di sekolah (Peter F.Oliva, dalam Sanjaya 2013:8). Menurut UU No. 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Berikut ini sejumlah definisi kurikulum oleh beberapa ahli kurikulum: 1. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curicullum Planning for Better Teaching and Learning(1956) menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut, The Curriculum is the sum total of school’s effotrts to influence learning, whether in the clasroom, on the playground, or outof school.” Segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. 2. Harold B. Albertycs dalam Reorganizing the High-School Curriculum (1965) memandang kurikulum sebagai “all of the activities that are provided for students by the school” Seperti halnya dengan definisi Saylor dan Alexander, kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi melalui kejadian-kejadian lain, di dalam dan di luar kelas, yang berada di bawah tanggung jawab sekolah. 3. William B. Ragam, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1966) menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut: ”The tendency in recent decades has ben to use the term in a broader sense to refer to the whole life and program of the school. The term ... to include all the experiences of children for which the school accepts responsibility. It denotes the results of efferorts on the part of the adults of the comunity, and the nation to bring to the children the finest, most whole some influences that exist in the culture.” Ragan mendefinisikan kurikulum dalam arti yang luas meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi seluruh kehidupan dalam kelas (Nasution,2014:5). 4. Pengertian kurikulum menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan. 5. Pengertian kurikulum menurut Neagley dan Evans (1967); kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah. 6. Pengertian kurikulum menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 7. Pengertian kurikulum menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 8. Pengertian kurikulum menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik. 9. Pengertian kurikulum menurut David Nunan (1988): Kurikulum adalah prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur, implementasi, evaluasi, dan pengelolaan suatu rancangan pendidikan (Tarigan,2009:4). Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk pencapaian suatu program pendidikan. Apa yang direncanakan biasanya bersifat ide atau suatu cita-cita tentang manusia yang akan dibentuk menjadi lebih berkualitas. Dari berbagai pandangan dan tafsiran tentang kurikulum yang pasti adalah kurikulum senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan sekalipun diakui bahwa tidak ada kurikulum yang tidak mengandung kebaikan, namun seiring berjalannya waktu dan penerapannya akan tampil dengan sendirinya kekurangan-kekurangan yang membutuhkan inovasi. Pengertian kurikulum ini sangat fundamental dan menggambarkan posisi sesungguhnya kurikulum dalam suatu proses pendidikan. Dalam sejarah kurikulum Indonesia telah berulang kali melakukan perubahan kurikulum, yaitu; (1) Tahun 1947 - Leer Plan (Rencana Pelajaran), (2) Tahun 1952 - Rencana Pelajaran Terurai, (3).Tahun 1964 - Rentjana Pendidikan, (4) Tahun 1968 - Kurikulum 1968, (5) Tahun 1975 - Kurikulum 1975, (6) Tahun 1984 - Kurikulum 1984, (7) Tahun 1994 dan 1999 - Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, (8) Tahun 2004 - Kurikulum Berbasis Kompetensi, (9) Tahun 2006 - Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (10) Tahun 2013-Kurikulum 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar